Close
Diabetes 8/05/2020

5 Manfaat Berpuasa bagi Diabetesi

5 Manfaat Berpuasa bagi Diabetesi

Bagi diabetesi, memutuskan apakah akan ikut berpuasa Ramadhan membutuhkan pertimbangan lebih banyak dan mendetail dibandingkan orang bertubuh sehat. Jika tak dipikirkan matang-matang, keadaan berpuasa justru bisa merugikan diabetes. Berpuasa memang bisa menyebabkan kadar gula rendah (hipoglikemia) dan kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) bagi diabetes.
 
Namun, jika Anda diabetesi dengan risiko rendah dan sedang, serta telah mendapatkan izin dan saran dari dokter, Anda tetap bisa berpuasa dengan sejumlah penyesuaian.
 
Nah, apakah tahun ini Sahabat Sehat akan berpuasa di bulan Ramadan? Selamat! Karena setelah Ramadan usai, Anda akan mendapat tubuh yang lebih sehat seperti yang akan dijelaskan berikut ini.

1.    Gula darah lebih terkendali

Saat berpuasa, tubuh menerima lebih sedikit asupan glukosa karena jumlah makanan yang berkurang dari hari biasanya. Ini akan membuat gula darah Anda lebih terkendali selama berpuasa.
 
Ditambah lagi, saat glukosa sudah habis digunakan sebagai energi selama berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi. Keadaan ini bisa membuat tubuh lebih mampu mengatur kadar gula darah.

 2.    Menurunkan berat badan

Diabetesi yang memiliki kelebihan berat badan akan mendapatkan manfaat puasa yang paling diidam-idamkan, yakni berat badan turun. Berpuasa telah terbukti efektif sebagai cara menurunkan berat badan, lebih baik untuk manfaat jangka panjang dibandingkan dari hanya pembatasan kalori harian.
 
Saat berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan lemak sebagai pasokan energi, sehingga kadar lemak dalam tubuh akan berkurang, termasuk di berbagai organ seperti di pankreas dan hati.
 
Penurunan berat badan juga mengurangi risiko komplikasi diabetes berupa penyakit jantung.

3.    Meningkatkan sensitivitas insulin

Berpuasa meningkatkan sensitivitas insulin sebagian karena penurunan lemak visceral. Puasa meningkatkan pembuangan glukosa yang distimulasi oleh insulin.
 
Penelitian gabungan di Kanada pada 2018 menemukan beberapa diabetesi bisa menghentikan penggunaan insulin dan obat-obatan lain karena berpuasa teratur.

4.    Perubahan metabolisme

Perubahan metabolisme terjadi saat tubuh tidak menerima asupan makanan dalam waktu lama, sehingga tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama. Pada diabetesi, keadaan ketosis ini bermanfaat bagi hati dan pankreas. Hati menjadi tak lagi perlu menyimpang kelebihan glukosa dan pankreas bisa berhenti sejenak dari kelebihan insulin.

5.    Mengelola stres

Selain bagi raga, berpuasa sebagai ibadah juga memberikan manfaat bagi hati dan jiwa untuk lebih sabar, gigih, dan kuat menghadapi diri sendiri. Menjadi pribadi yang sabar merupakan puncak dari pengendalian diri, disiplin, dan ketekunan jiwa.
 
Sebuah penelitian selama Ramadan yang diterbitkan di Journal of The Royal Society of Health menemukan bahwa lebih banyak orang yang mengikuti kegiatan beribadah dan penurunan tingkat stress. Mereka menjadi mengurangi  konsumsi kafein dan merokok lebih sedikit.

Sebuah penelitian psikologi juga mengamati efek dari berpuasa. Para peserta penelitian menjelaskan bahwa selama berpuasa, mereka merasakan kedamaian dan ketenangan hati.
 
Nah, Sahabat Sehat, selain fokus pada kondisi tubuh, penting juga bagi Anda untuk memperhatikan sisi rohaniah dalam berpuasa. Dengan begitu, setelah Ramadhan usai, tak hanya tubuh Anda, mental pun jadi ikut sehat karena berpuasa.


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.