Close
News And Articles 20/10/2025

Cara Mengatasi Telat Makan di Tengah Kesibukan!

Cara Mengatasi Telat Makan di Tengah Kesibukan!

Medically Reviewed by: dr. Laurencia Ardi, M. Gizi, AIFO-K - Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals

Kehidupan profesional yang padat sering membuat kita melewatkan atau menunda jam makan. Akibatnya, energi terasa “roller coaster”: sempat lemas saat perut kosong, lalu mengantuk setelah makan banyak karena tubuh “kaget” menerima asupan besar sekaligus.

Menjaga jadwal makan sangat krusial untuk produktivitas sekaligus kestabilan gula darah, terutama bagi siapa pun yang ingin gula darah tetap terkontrol.

Mengapa Telat Makan Berbahaya bagi Kestabilan Gula Darah?

Menunda makan bisa memicu gula darah turun terlalu rendah atau hipoglikemia, terutama pada orang yang menggunakan insulin atau obat yang meningkatkan risiko hipoglikemia. 

Setelah itu, “balas dendam” makan dalam porsi besar dan tinggi karbohidrat dapat memicu lonjakan gula darah (hiperglikemia) dan rasa kantuk setelah makan.

1. Risiko Gula Darah Turun  (Hipoglikemia)

Hipoglikemia dapat terjadi ketika jeda makan terlalu panjang, apalagi jika kamu menggunakan insulin atau obat tertentu; gejalanya antara lain gemetar, lemas, keringat dingin, pusing, lapar, dan sulit fokus.

2. Risiko Lonjakan Gula Darah (Hiperglikemia)

Makan berlebihan setelah telat makan—terutama makanan tinggi karbohidrat cepat serap—dapat menaikkan gula darah dengan cepat. 

Tanda-tandanya bisa meliputi sering haus, sering buang air kecil, lelah, dan sakit kepala; sebagian orang merasa mengantuk setelah makan besar.

Tanda-Tanda Tubuh Saat Gula Darah Tidak Stabil Akibat Telat Makan

Tanda-Tanda Tubuh Saat Gula Darah Tidak Stabil Akibat Telat Makan

Ketika kamu telat makan, tubuh akan memberi sinyal bahwa kadar gula darah sedang menurun. Gejala ini bisa muncul dalam bentuk kepala pusing, tubuh gemetar, keringat dingin, hingga sulit berkonsentrasi. 

Kondisi ini bahkan bisa berkembang menjadi hipoglikemia yang berbahaya. Mengenali tanda-tanda awal sangat penting agar kamu bisa segera mengambil tindakan sebelum kondisinya memburuk.

1. Gejala Gula Darah Rendah 

(Pusing, Lemas, Gemetar, Sulit Konsentrasi)

- Gemetar, berkeringat, lemas

- Pusing, sulit konsentrasi, mudah tersinggung

- Lapar mendadak  

Gejala ini umum pada hipoglikemia.

2. Gejala Gula Darah Melonjak 

(Mudah Mengantuk Setelah Makan, Sering Haus)

- Sering haus dan sering buang air kecil

- Lelah/lesu, sakit kepala

- Mengantuk setelah makan besar atau tinggi karbohidrat  

Gejala ini berkaitan dengan hiperglikemia dan kantuk pasca makan.

Cara Cepat Mengatasi Telat Makan

Jika sudah terlanjur telat makan dan merasa lemas, jangan panik. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah segera mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti buah pisang, madu, atau teh manis hangat. 

Setelah kondisi membaik, lanjutkan dengan makanan utama yang mengandung protein dan serat untuk membantu menstabilkan kadar gula darah kembali.

1. Segera Konsumsi Camilan Sehat dan Cerdas

Jika curiga sedang mengalami hipoglikemia, gunakan “aturan 15-15”: konsumsi 15 gram karbohidrat kerja cepat (misalnya tablet glukosa atau 120 ml jus), lalu cek ulang setelah 15 menit; ulangi bila perlu. Jika tidak hipoglikemia, pilih cemilan bernutrisi—karbohidrat berserat yang dipadukan protein/lemak sehat—untuk menahan lapar tanpa memicu lonjakan gula darah berlebih.

2. Hindari "Makan Balas Dendam" atau Berlebihan

Porsi sangat besar dan karbohidrat cepat serap dapat memicu lonjakan gula darah dan rasa kantuk pasca makan. Mulai dengan porsi wajar dan kunyah perlahan.

3. Minum Air Putih untuk Membantu Menstabilkan Tubuh

Saat gula darah tinggi, minum air membantu mencegah dehidrasi dan mendukung pemulihan bersama langkah manajemen lain sesuai arahan tenaga kesehatan.

4. Pantau Kadar Gula Darah (Jika Memungkinkan)

Cek gula darah secara Self-Monitoring Blood Glucose (SMBG) atau Continuous Glucose Monitoring (CGM) membantu mengambil keputusan yang lebih aman—misalnya menentukan perlu “aturan 15-15”: konsumsi 15 gram karbohidrat cepat seperti 120 ml jus, lalu cek ulang setelah 15 menit; ulangi bila perlu. Kamu juga bisa menyesuaikan porsi makan berikutnya sesuai target pribadi.

Strategi Mencegah Telat Makan untuk Jaga Gula Darah

Strategi Mencegah Telat Makan untuk Jaga Gula Darah

Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Salah satu kunci menjaga gula darah tetap stabil adalah menjaga jadwal makan yang konsisten. 

Kamu bisa menyiapkan camilan sehat seperti kacang, roti gandum, atau buah rendah gula untuk berjaga-jaga saat aktivitas padat. Selain itu, buat pengingat di ponsel atau rencanakan waktu makan sejak pagi agar tidak terlewat.

1. Buat Jadwal Makan Teratur (3x Makan Utama + 2x Camilan Sehat)

Jadwal makan teratur membantu menjaga kestabilan gula darah. Banyak orang terbantu oleh pola 3 makan utama dengan 1–2 camilan terencana; sesuaikan dengan terapi, aktivitas, dan saran tenaga kesehatan karena tidak ada pola makan tunggal untuk semua.

2. Selalu Sedia "Amunisi" Camilan Sehat di Tas atau Meja Kerja

Simpan camilan sehat rendah gula secara terencana dan, bila kamu berisiko hipoglikemia, bawa sumber karbohidrat kerja cepat (misalnya tablet glukosa) agar siap sedia saat telat makan tak terhindarkan.

3. Manfaatkan Alarm atau Pengingat di Ponsel

Pengingat waktu membantu konsisten dengan jadwal makan, prinsip yang dianjurkan untuk menjaga kestabilan gula darah sehari-hari.

4. Konsultasi dengan Ahli Gizi/Dokter (Jika Perlu)

Diabetes self-management education and support (DSMES) dan konsultasi gizi membantu menyusun jadwal makan dan camilan yang realistis, aman, dan sesuai obat/insulin kamu.

Tips Pola Hidup Sehat untuk Menjaga Kestabilan Gula Darah

Menjaga kestabilan gula darah tidak hanya soal makan tepat waktu, tapi juga mencakup pola hidup secara keseluruhan. Rutin berolahraga, tidur cukup, mengelola stres, serta menjaga asupan cairan harian dapat membantu tubuh mengatur gula darah dengan lebih efisien. 

Kombinasi kebiasaan sehat ini bisa membuat energi lebih stabil, mood lebih baik, dan risiko komplikasi akibat fluktuasi gula darah pun menurun.

1. Mengkombinasikan Makanan Rendah Gula dan Tinggi Serat

Prioritaskan sayur, buah utuh, biji-bijian, kacang-kacangan; serat membantu respons gula darah yang lebih baik dan rasa kenyang lebih lama. Kamu bisa mempelajari Panduan Makanan Tinggi Serat untuk Kontrol Gula Darah untuk mengetahui batas amannya.

2. Rutin Olahraga Ringan

Targetkan setidaknya 150 menit/minggu aktivitas aerobik intensitas sedang dan kurangi duduk terlalu lama; bahkan aktivitas ringan yang lebih sering dapat membantu sensitivitas insulin. Pilih rekomendasi Olahraga untuk Diabetes terbaik agar dapat dilakukan secara konsisten.

3. Menjaga Kualitas Tidur

Kurang tidur dapat mengganggu kontrol gula darah dan nafsu makan jadi upayakan kebiasaan tidur yang baik untuk mendukung regulasi metabolik.

Baca juga: 5 Hal yang Bantu Perbaiki Kualitas Tidur Penderita Diabetes

Jaga Gula Darah Lebih Stabil dengan Nutrisi Tepat dari Diabetasol

diabetasol milk

Ketika kesibukan membuat jadwal makan berantakan, dukungan nutrisi yang praktis bisa membantu kamu tetap on track secara emosional dan mental. Diabetasol berkomitmen agar  selalu hadir untuk kamu agar hidup tetap manis dan tetap melindungi yang terkasih. 

Jelajahi halaman produk Diabetasol Milk untuk mengetahui komposisi, keunggulan, dan cara konsumsinya, lalu diskusikan dengan tenaga kesehatan apakah sesuai dengan kebutuhanmu.

Lihat pilihan lengkap produk diabetasol di halaman produk, cek kondisi kesehatan Anda melalui fitur cek risiko diabetes, dan cari tahu informasi menarik lainnya di situs Diabetasol.

Bila Anda perlu berdiskusi, silakan hubungi kami melalui laman kontak.

Kamu ga perlu takut menjaga gula darah, karena kamu #PunyaDia, Diabetasol yang selalu #StandByYou dan selalu mendukung kamu untuk selalu #BahagiaBarengDia.


Konsultasi Diabetes

Konsultasi Diabetes

Temukan solusi bersama ahli.